BAB
III
PENANGGALAN
KERJA ALLAH
(DIVINE
TIME TABLE)
Allah adalah Pribadi yang bekerja
dengan teratur dan rapi. Allah mempunyai perencanaan (master plan) bagi dunia
dengan sasaran dan sarana-sarana yang sudah disipkan di kekekalan masa lampau.
Allah memiliki suatu program strategi
kerja yang objektif (Management by Objective). Karena dunioaini adalah proyek
Allah, maka langkah-langkah menuju pencapaian sasaran itu telah ditetapkan pula
oleh-Nya .
Nubuatan
70 Masa Daniel
Sungguh menarik bahwa Allah mau memberitahukan
apa yang telah menjadi rancangan kerja-Nya. Lewat Nabi Amos Allah telah
berfirman, “Sungguh, Tuhan ALLAH tidak berbuat sesuatu tanpa menyatakan
keputusan-Nya kepada hamba-hamba-Nya, para nabi” (Am. 3:7).
Terkait dengan penanggalan kerja
Allah, Ia telah memberitahukannya lewat Nabi Daniel. Time table Ilahi itu ada
tertulis di dalam Daniel 9:24-27.
9:24 Tujuh puluh
kali tujuh masa telah ditetapkan atas bangsamu dan atas kotamu yang kudus,
untuk melenyapkan kefasikan, untuk mengakhiri dosa, untuk menghapuskan
kesalahan, untuk mendatangkan keadilan yang kekal, untuk menggenapkan
penglihatan dan nabi, dan untuk mengurapi yang maha kudus.
9:25 Maka
ketahuilah dan pahamilah: dari saat firman itu keluar, yakni bahwa Yerusalem
akan dipulihkan dan dibangun kembali, sampai pada kedatangan seorang yang
diurapi, seorang raja, ada tujuh kali tujuh masa; dan enam puluh dua kali tujuh
masa lamanya kota itu akan dibangun kembali dengan tanah lapang dan paritnya,
tetapi di tengah-tengah kesulitan.
9:26 Sesudah
keenam puluh dua kali tujuh masa itu akan disingkirkan seorang yang telah
diurapi, padahal tidak ada salahnya apa-apa. Maka datanglah rakyat seorang raja
memusnahkan kota dan tempat kudus itu, tetapi raja itu akan menemui ajalnya
dalam air bah; dan sampai pada akhir zaman akan ada peperangan dan pemusnahan,
seperti yang telah ditetapkan. 9:27 Raja itu akan membuat perjanjian itu
menjadi berat bagi banyak orang selama satu kali tujuh masa. Pada pertengahan
tujuh masa itu ia akan menghentikan korban sembelihan dan korban santapan; dan
di atas sayap kekejian akan datang yang membinasakan, sampai pemusnahan yang
telah ditetapkan menimpa yang membinasakan itu."
Pokok-Pokok
Nubuatan
Ada tiga pokok yang yang sangat
penting untuk diperhatikan dalam menafsirkan nas di atas. Pertama, seluruh
nubuatan ini berhubungan dengan bangsa Daniel dan kota Daniel, yakni bangsa
Israel dan kota Yerusalem (Dan. 9:24). Nas ini sebenarnya merupakan jawaban
terhadap doa Daniel yang memohon agar murka dan amarah TUHAN berlaku atas Yerusalem
(Dan. 9:16), yang telah menjadi puing-puing sesuai nubuatan nabi Yeremia (Dan.
9:1-2). Jadi, nas ini berbicara tentang Yerusalem dan bangsa Israel (Band.
9:25).
Kedua, ayat ini meyebutkan adanya
dua orang raja yang berbeda, dan keduanya janganlah dikacaukan. Taja yang
pertama disebut Mesias, “seorang yang diurapi, seorang raja” (Dan. 9:25).
Kedatangan raja ini telah terjadi pada masa ketujuh kali tuju dan enampuluh dua
kali tujuh setelah firman itu keluar (9:25b). raja yang diurapi ini tidak
memiliki kesalahan apa-apa, namun ia disingkirkan sesudah masa ke enam puluh
dua kali tujuh (9:26). Raja yang kedua dijelaskan sebagai “raja yang datang”
(Dan. 9:26). Raja kedua ini memusnahkan kota dan tempat kudus, yakni Yerusalem
dan Bait Suci (9:26b). raja kedua ini membuat perjanjian yang memberatkan
selama tuju kali tujuh masa, namun pada pertengahan masa itu ia menghentikan
korban sembelihan dan korban santapan (9:27). Pada akhirnya raja ini menemui
ajalnya dalam air bah (9:26a).
Ketiga, seluruh waktu dilibatkan
secara tegas, tepat dan terperinci, yaitu tujuh pilih kali tuju masa yang
dibagi dalam tiga periode tertentu, yakni (1) periode tujuh kalitujuh masa (Dan
9:25); (2) periode enam puluh dua kali tujuh masa (Dan. 9:25); dan (3) periode
satu kali tujuh masa (Dan. 9:27a; lih. Yer. 25:11).
Keseluruhan periode ini, yakni tuju
pulu kali tujuh masa merupakan waktu untuk melenyapkan kefasikan, untuk
mengakhiri dosa, untuk menghapuskan kesalahan dan kemurtadan, untuk mendatangka
kebenaran kekal, untuk meniadakan perdamaian bagi keaiban, untuk menggenapi
penglihatan dan nubuatan \, mengurapi yang Maha Kudus, dan untuk menetapkan
tempat Suci (Dan. 9:24).
Arti
Dari Istilah “Masa”
Istilah “masa” yang digunakan dalam
Daniel 9:25-27 berarti tahun. Adapun alasan-alasan menafsirkan kata “masa” sama dengan tahun adalah sebagai berikut:
pertama, kitab Daniel memang mengartikan kata masa sebagai tahun seperti yang
yeng terdapat dalam Daniel 1-2:
“1. Pada tahun
pertama pemerintahan Darius, anak Ahasyweros, dari keturunan orang Media, yang
telah menjadi raja atas kerajaan orang Kasdim,
9:2
pada tahun pertama kerajaannya itu aku, Daniel, memperhatikan dalam kumpulan
Kitab jumlah tahun yang menurut firman TUHAN kepada nabi Yeremia akan berlaku
atas timbunan puing Yerusalem, yakni tujuh puluh tahun.”
Ayat ini menjelaskan terlebih dahulu
bahwa jumlah tahun untuk Israel adalah selama tujuh puluh tahun.
Kedua, seperti yang terdapat dalam 2
Tawarikh 36:21, pada ayat ini dijelaskan akibat kelalaian Israel tentang
tahunsabat, akibatnya tanah menjadi tandus. “…karena tanah itu tandus selama
menjadi sabat hingga genaplah tujuh puluh tahun. “tepat, selagi di akhir masa
itu Tuhan mengumumkan masa baru, yang 490 tahun yaitu tuju puluh kali tujuh
masa, yang memiliki pengeertian waktu yang sama.
Ketiga, konteks tentang nubuatan
berarti agar masa haruslah ditafsirkan sebagai tahun. Karena jika ditafsirkan
sebagai hari (ini juga dipakai oleh kitab Daniel) termyata tidak mungkin dalam
kurun waktu 490 hari kota dibangun dan dimusnahkan apalagi kalau digabungkan
dengan Daniel pasal 9 di atas.
Keempat, seperti yang terdapat dalam
Daniel 10:2 yang menyatakan bahwa: “Pada waktu itu aku, Daniel, berkabung tiga
minggu penuh.” Ayat ini menjelaskan bahwa Daniel berkabung selama tiga kali
tujuh hari penuh. Nabi memakai hari bila yang dimaksud adalah hari dan tidak
memakai keterangan kalau yang dimaksud adalah tahun.
Kelima, dara lain yang cukup kuat
adalah dalam Kejadian 29:27 yang menyatakan: “Genapilah dahulu tujuh hari
perekawinanmu dengan anakku ini; kemudian anakku yang lainpun akan diberikan
kepadamu sebagai upah, asal engkau bekerja pula padaku tujuh tahun lagi.”
Istilah tujuh masa ternyata dimaksudkan tujuh tahun. Terjemahan baru sudah
menafsirkan sekaligus.
Keenam. Penting pula diperhatikan
bahwa setahun menurut nubuatan Alkitab sama dengan tiga ratus enam puluh hari.
Argumentasi historis bila dilihat dalam kitan Kejadian dengan membandingkannya
sebagai berikut ini, yaitu antara kejadian 7:11 dengan Kejadian 8:4 sama dengan
lima bulan. “pada waktu umur Nuh enam ratus tahun, pada bulan yang kedua, pada
hari yang ketujuh belas bulan itu, pada hari itulah terbelah segala mata air
samudera raya yang dahsyat dan terbukalah tingkap-tingkap langit.” Dan dalam
kejadian 8:4 menjelaskan: “dalam bulan yang ketujuh, pada hari yang ketujuh
belas bulan itu, terkandaslah bahtera itu pada pegunungan Ararat.” Pada
Kejadian 7:24 sama dengan yang terdapat pada Kejadian 8:3, kedua ayat ini
menjelaskan bahwa air air bah surut setelah 150 hari.
Adapun argumentasi nubuatan dapat
dilihat dengan membandingkan aayat-ayat seperti di bawah ini. Misalnya seperti
dalam Daniel 9:27, yang menjelaskan periode penganiayaan Israel dimulai di
pertengahan masa ketujuh puluh tujuh itumasa atau tiga setengah hari pada masa
Daniel 9:24-25), lamanya juga disebut sebagai satu masa dan dua masa dan
setengah masa. Sedangkan pada Wahyu 14:4-7, membicarakan penganiayaan di bawah
pemerintahan yang sama selama 42 bulan (tiga setengah tahun). Dan Wahyu
12:13-14, membicarakan peristiwa yang sama dengan menyatakan waktu yang sama
juga dijelaskan sebagai 1260 hari.
Jadi jelas bahwa pernyataan nubuatan
Daniel di atas bahwa istilah “masa” mengacu pada tahun, sedangkan 1 tahun sama
dengan 360 hari dan 1 bulan sama dengan 30 hari.
Peritiwa
Dalam Nubuatan
Sebagaimana sudah dikemukakan Daniel
9:24-27 pada dasarnya berisikan nubuatan tentang pemulihan Yerusalem. Menurut
nubuatan ini, waktu yang diperlukan untuk itu adalah tujuh pulu kali tujuh masa
yang terbagi menjadi tiga periode.
Peride
7X7 dan 62X7 Masa
Pada periode pertama dan kedua,
yakni periode tujukali tujuh dan enam puluh dua kali tujuh masa, dengan penuh
kesulitan Yerusalem dipulihkan dan dibangun kembali sampai kepada kedatangan
raja yang diurapi (9:25). Permulaan dari seluruh periode tujuh puluh kali tujuh
masa ini telah ditetapkan secara pasti yaitu dari saat Firman (sk) itu keluar,
yakni bahwa Yerusalem akan dipulihka dan dibangun kembali (ay.25) akhir peiode
69 kali tujuh masa akan ditandai dengan penebasan Mesias sebagai raja Israel
(ay. 25). Sesudah itu Yerusalem akan dihancurkan oleh pengikut raja lain yang
akan datang (ay. 26).
Periode
1X7 Masa
Sesudah dua peristiwa ini, kita
dibawa ke periode akhir yaitu periode yang ketujuh puluh kali tuju tahun atau
tujuh tahun terakhir. Periode ketiga ini merupakan masa yang sukar, karena
adanya Perjanjian yang memberatkan dengan raja kedua (9:27).
Peermulaan periode ini ditandai
dengan perjanjian perdamaian yang kokoh antara raja yang akan datang dengan
bagsa Yahudi (ay. 27). Ditengah-tengah masa ke 70 kalitujuh ini raja ini
membatalkan perjanjian damai itu, dan juga akan menyebabkan Israel berhenti
menyembah Allah dan mengalami kesengsaran yang dahsyat. Ini merupakan atu masa
murka Allah yang berakhir di akhir masa ke 70 itu (ay. 27).
Ketika masa ke 70 yang dahsyat itu
berakhir, muncullah suatu masa baru bagi Israel (lih. Dan. 2:24), yaitu masa
berkat besar yang tak ada bandingnya dalam sejarah manusia yang manapun (ay.
24).
Penggenapan
Nubuatan Daniel
Berdasarkan Daniel 9:25, permulaan tujuhpuluh
tujuh kali masa terjadi ketika firman yang berisikan pemulihan Israel dan
Yerusalem Keluar:
“Maka ketahuilah
dan pahamilah: dari saat firman itu keluar, yakni bahwa Yerusalem akan
dipulihkan dan dibangun kembali, sampai pada kedatangan seorang yang diurapi,
seorang raja, ada tujuh kali tujuh masa; dan enam puluh dua kali tujuh masa
lamanya kota itu akan dibangun kembali dengan tanah lapang dan paritnya, tetapi
di tengah-tengah kesulitan. “
Dalam Alkitab terdapat empat surat
keputusan atau SK yang dikeluarkan oleh pemerintahan Persia mengenai Israel.
Pertama, SK Raja Koresh kepada Ezra pada tahun 538 SM sebagaimana tertulis
dalam 2 Tawarikh 36:22-23 tertulis
“22. Pada tahun
pertama zaman Koresh, raja negeri Persia, TUHAN menggerakkan hati Koresh, raja
Persia itu untuk menggenapkan firman yang diucapkan oleh Yeremia, sehingga
disiarkan di seluruh kerajaan Koresh secara lisan dan tulisan pengumuman ini:
36:23
"Beginilah perintah Koresh, raja Persia: Segala kerajaan di bumi telah
dikaruniakan kepadaku oleh TUHAN, Allah semesta langit. Ia menugaskan aku untuk
mendirikan rumah bagi-Nya di Yerusalem, yang terletak di Yehuda. Siapa di
antara kamu termasuk umat-Nya, TUHAN, Allahnya, menyertainya, dan biarlah ia
berangkat pulang!" (Band. Ezra 1:1-3; 5:13)
Kedua, SK yang dikeluarkan oleh Raja
Darius I (522-486 SM) pada tahun 520 SM sebagaimana tertulis dalam Ezra
6:1,6-12).
1Sesudah
itu atas perintah raja Darius diadakanlah penyelidikan di perbendaharaan di
Babel, di tempat naskah-naskah disimpan….
"Oleh sebab
itu, hai Tatnai, bupati daerah seberang sungai Efrat, dan Syetar-Boznai serta
rekan-rekanmu, para punggawa daerah seberang sungai Efrat, hendaklah kamu
menjauhkan diri dari sana. 6:7 Biarkanlah pekerjaan membangun rumah Allah itu.
Bupati dan para tua-tua orang Yahudi boleh membangun rumah Allah itu di
tempatnya yang semula. 6:8 Lagipula telah dikeluarkan perintah olehku tentang
apa yang harus kamu perbuat terhadap para tua-tua orang Yahudi mengenai
pembangunan rumah Allah itu, yakni dari pada penghasilan kerajaan, dari pada
upeti daerah seberang sungai Efrat, haruslah dengan seksama dan dengan tidak
bertangguh diberi biaya kepada orang-orang itu. 6:9 Dan apa yang diperlukan,
yakni lembu jantan muda, domba jantan, anak domba untuk korban bakaran bagi Allah
semesta langit, juga gandum, garam, anggur dan minyak, menurut petunjuk para
imam yang di Yerusalem, semuanya itu harus diberikan kepada mereka hari demi
hari tanpa kelalaian, 6:10 supaya mereka selalu mempersembahkan korban yang
menyenangkan kepada Allah semesta langit dan mendoakan raja serta anak-anaknya.
6:11 Selanjutnya telah dikeluarkan perintah olehku, supaya setiap orang yang
melanggar keputusan ini, akan dicabut sebatang tiang dari rumahnya, untuk
menyulakannya pada ujung tiang itu dan supaya rumahnya dijadikan reruntuhan
oleh karena hal itu. 6:12 Maka Allah, yang sudah membuat nama-Nya diam di sana,
biarlah Ia merobohkan setiap raja dan setiap bangsa, yang mengacungkan tangan
untuk melanggar keputusan ini dan membinasakan rumah Allah yang di Yerusalem
itu. Aku, Darius, yang mengeluarkan perintah ini. Hendaklah itu dilakukan
dengan seksama." (Ez. 6:1,6-12)
Ketiga, SK yang dikeluarkan oleh
Raja Artahasta (464-424) pada tahun 457 SM sebagaimana tertulis dalam Ezra
7:11-26
“7:11. Inilah
salinan surat, yang diberikan raja Artahsasta kepada Ezra, imam dan ahli kitab
itu, yang ahli dalam perkataan segala perintah dan ketetapan TUHAN bagi orang
Israel:…”(Ez. 7:11)
Keempat, SK Raja Artahsasta yang
dikeluarkan pada tahub 445 SM sebagaimana tertukis dalam Nehemia 2:1-8:
2:1. Pada bulan
Nisan tahun kedua puluh pemerintahan raja Artahsasta, ketika menjadi tugasku
untuk menyediakan anggur, aku mengangkat anggur dan menyampaikannya kepada
raja. Karena aku kelihatan sedih, yang memang belum pernah terjadi di hadapan
raja,
2:2
bertanyalah ia kepadaku: "Mengapa mukamu muram, walaupun engkau tidak
sakit? Engkau tentu sedih hati..."
Dari keempat SK yang ada, Sk yang
diberikan Artahsasta kepada Nehemia meliputi bukan saja pembangunan Bait Allah
tapi juga kota. SK ini merupakan suatu ijin baru yang cocok dengan nubuatan.
Hal ini menjadi permulaan perhitungan tahun nubuatan dalam Daniel 9:24-27.
Berdasarkan Nehemia 2:1-8, SK
Artahsasta ini keluar pada bulan Nisan, tahun kedua puluh pemerintahan Raja
Artahsasta. Di dalam sejarahnya, ini terjadi pada tanggal 14 Maret 445 SM.
Tanggal ini merupakan permulaan periode tujuh puluh kali tuuh masa untuk
memulihkan Yerusalem dan Israel.
Sejak tanggal ini sampai kedatangan
Mesias terdapat kurun waktu slama enampulus Sembilan kali tujuh masa. Jika
dinyatakan dalam satuan hari, ini berarti waktu selama 173880 hari, yakni
69X7X360. Akhir dari periode ini, yakni kedatangan seorang yang diurapi,
tepatnya trjadi pada tanggal 6 April 32 M. dalam sejarah, hari ini merupakan
prosesi kemenangan Yesus masuk Yerusalem (Luk. 19:28-40). Namun akhir
periode kedua mesias itu ditebasdan
Yerusalem dihancurkan (70 M).
Penggenapan nubiatan dalam periode
ketiga, yakni masa satu kali tujuh masa belum terjadi. Ada selang waktu antara
dua periode pertama dengan peride ketiga. Masa selang ini merupakan masa utuk
bangsa-bangsa non Israel. Tidak diketahui berapa lama selang waktu itu, namun
masa selang ini berakhir ketika periode ketiga untuk Israel/Yerusalem dimulai,
yakni periode satu kali tujuh masa yang ditandai dengan kedatanga raja yang
kedua tadi (Dan. 9:26). Lihat Chart ke-4 (Nubuatan 70 masa Daniel) untuk menjelaskan konsep ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar