Entri Populer

Selasa, 03 Mei 2016

ESKATOLOGI III



BAB III
PENANGGALAN KERJA ALLAH
(DIVINE TIME TABLE)

            Allah adalah Pribadi yang bekerja dengan teratur dan rapi. Allah mempunyai perencanaan (master plan) bagi dunia dengan sasaran dan sarana-sarana yang sudah disipkan di kekekalan masa lampau. Allah memiliki suatu program  strategi kerja yang objektif (Management by Objective). Karena dunioaini adalah proyek Allah, maka langkah-langkah menuju pencapaian sasaran itu telah ditetapkan pula oleh-Nya .

Nubuatan 70 Masa Daniel
            Sungguh menarik bahwa Allah mau memberitahukan apa yang telah menjadi rancangan kerja-Nya. Lewat Nabi Amos Allah telah berfirman, “Sungguh, Tuhan ALLAH tidak berbuat sesuatu tanpa menyatakan keputusan-Nya kepada hamba-hamba-Nya, para nabi” (Am. 3:7).
            Terkait dengan penanggalan kerja Allah, Ia telah memberitahukannya lewat Nabi Daniel. Time table Ilahi itu ada tertulis di dalam Daniel 9:24-27.
9:24 Tujuh puluh kali tujuh masa telah ditetapkan atas bangsamu dan atas kotamu yang kudus, untuk melenyapkan kefasikan, untuk mengakhiri dosa, untuk menghapuskan kesalahan, untuk mendatangkan keadilan yang kekal, untuk menggenapkan penglihatan dan nabi, dan untuk mengurapi yang maha kudus.
9:25 Maka ketahuilah dan pahamilah: dari saat firman itu keluar, yakni bahwa Yerusalem akan dipulihkan dan dibangun kembali, sampai pada kedatangan seorang yang diurapi, seorang raja, ada tujuh kali tujuh masa; dan enam puluh dua kali tujuh masa lamanya kota itu akan dibangun kembali dengan tanah lapang dan paritnya, tetapi di tengah-tengah kesulitan.
9:26 Sesudah keenam puluh dua kali tujuh masa itu akan disingkirkan seorang yang telah diurapi, padahal tidak ada salahnya apa-apa. Maka datanglah rakyat seorang raja memusnahkan kota dan tempat kudus itu, tetapi raja itu akan menemui ajalnya dalam air bah; dan sampai pada akhir zaman akan ada peperangan dan pemusnahan, seperti yang telah ditetapkan. 9:27 Raja itu akan membuat perjanjian itu menjadi berat bagi banyak orang selama satu kali tujuh masa. Pada pertengahan tujuh masa itu ia akan menghentikan korban sembelihan dan korban santapan; dan di atas sayap kekejian akan datang yang membinasakan, sampai pemusnahan yang telah ditetapkan menimpa yang membinasakan itu."

Pokok-Pokok Nubuatan
            Ada tiga pokok yang yang sangat penting untuk diperhatikan dalam menafsirkan nas di atas. Pertama, seluruh nubuatan ini berhubungan dengan bangsa Daniel dan kota Daniel, yakni bangsa Israel dan kota Yerusalem (Dan. 9:24). Nas ini sebenarnya merupakan jawaban terhadap doa Daniel yang memohon agar murka dan amarah TUHAN berlaku atas Yerusalem (Dan. 9:16), yang telah menjadi puing-puing sesuai nubuatan nabi Yeremia (Dan. 9:1-2). Jadi, nas ini berbicara tentang Yerusalem dan bangsa Israel (Band. 9:25).
            Kedua, ayat ini meyebutkan adanya dua orang raja yang berbeda, dan keduanya janganlah dikacaukan. Taja yang pertama disebut Mesias, “seorang yang diurapi, seorang raja” (Dan. 9:25). Kedatangan raja ini telah terjadi pada masa ketujuh kali tuju dan enampuluh dua kali tujuh setelah firman itu keluar (9:25b). raja yang diurapi ini tidak memiliki kesalahan apa-apa, namun ia disingkirkan sesudah masa ke enam puluh dua kali tujuh (9:26). Raja yang kedua dijelaskan sebagai “raja yang datang” (Dan. 9:26). Raja kedua ini memusnahkan kota dan tempat kudus, yakni Yerusalem dan Bait Suci (9:26b). raja kedua ini membuat perjanjian yang memberatkan selama tuju kali tujuh masa, namun pada pertengahan masa itu ia menghentikan korban sembelihan dan korban santapan (9:27). Pada akhirnya raja ini menemui ajalnya dalam air bah (9:26a).
            Ketiga, seluruh waktu dilibatkan secara tegas, tepat dan terperinci, yaitu tujuh pilih kali tuju masa yang dibagi dalam tiga periode tertentu, yakni (1) periode tujuh kalitujuh masa (Dan 9:25); (2) periode enam puluh dua kali tujuh masa (Dan. 9:25); dan (3) periode satu kali tujuh masa (Dan. 9:27a; lih. Yer. 25:11).
            Keseluruhan periode ini, yakni tuju pulu kali tujuh masa merupakan waktu untuk melenyapkan kefasikan, untuk mengakhiri dosa, untuk menghapuskan kesalahan dan kemurtadan, untuk mendatangka kebenaran kekal, untuk meniadakan perdamaian bagi keaiban, untuk menggenapi penglihatan dan nubuatan \, mengurapi yang Maha Kudus, dan untuk menetapkan tempat Suci (Dan. 9:24).

Arti Dari Istilah “Masa”
            Istilah “masa” yang digunakan dalam Daniel 9:25-27 berarti tahun. Adapun alasan-alasan menafsirkan kata “masa”  sama dengan tahun adalah sebagai berikut: pertama, kitab Daniel memang mengartikan kata masa sebagai tahun seperti yang yeng terdapat dalam Daniel 1-2:
“1. Pada tahun pertama pemerintahan Darius, anak Ahasyweros, dari keturunan orang Media, yang telah menjadi raja atas kerajaan orang Kasdim,
9:2 pada tahun pertama kerajaannya itu aku, Daniel, memperhatikan dalam kumpulan Kitab jumlah tahun yang menurut firman TUHAN kepada nabi Yeremia akan berlaku atas timbunan puing Yerusalem, yakni tujuh puluh tahun.”

            Ayat ini menjelaskan terlebih dahulu bahwa jumlah tahun untuk Israel adalah selama tujuh puluh tahun.
            Kedua, seperti yang terdapat dalam 2 Tawarikh 36:21, pada ayat ini dijelaskan akibat kelalaian Israel tentang tahunsabat, akibatnya tanah menjadi tandus. “…karena tanah itu tandus selama menjadi sabat hingga genaplah tujuh puluh tahun. “tepat, selagi di akhir masa itu Tuhan mengumumkan masa baru, yang 490 tahun yaitu tuju puluh kali tujuh masa, yang memiliki pengeertian waktu yang sama.
            Ketiga, konteks tentang nubuatan berarti agar masa haruslah ditafsirkan sebagai tahun. Karena jika ditafsirkan sebagai hari (ini juga dipakai oleh kitab Daniel) termyata tidak mungkin dalam kurun waktu 490 hari kota dibangun dan dimusnahkan apalagi kalau digabungkan dengan Daniel pasal 9 di atas.
            Keempat, seperti yang terdapat dalam Daniel 10:2 yang menyatakan bahwa: “Pada waktu itu aku, Daniel, berkabung tiga minggu penuh.” Ayat ini menjelaskan bahwa Daniel berkabung selama tiga kali tujuh hari penuh. Nabi memakai hari bila yang dimaksud adalah hari dan tidak memakai keterangan kalau yang dimaksud adalah tahun.
            Kelima, dara lain yang cukup kuat adalah dalam Kejadian 29:27 yang menyatakan: “Genapilah dahulu tujuh hari perekawinanmu dengan anakku ini; kemudian anakku yang lainpun akan diberikan kepadamu sebagai upah, asal engkau bekerja pula padaku tujuh tahun lagi.” Istilah tujuh masa ternyata dimaksudkan tujuh tahun. Terjemahan baru sudah menafsirkan sekaligus.
            Keenam. Penting pula diperhatikan bahwa setahun menurut nubuatan Alkitab sama dengan tiga ratus enam puluh hari. Argumentasi historis bila dilihat dalam kitan Kejadian dengan membandingkannya sebagai berikut ini, yaitu antara kejadian 7:11 dengan Kejadian 8:4 sama dengan lima bulan. “pada waktu umur Nuh enam ratus tahun, pada bulan yang kedua, pada hari yang ketujuh belas bulan itu, pada hari itulah terbelah segala mata air samudera raya yang dahsyat dan terbukalah tingkap-tingkap langit.” Dan dalam kejadian 8:4 menjelaskan: “dalam bulan yang ketujuh, pada hari yang ketujuh belas bulan itu, terkandaslah bahtera itu pada pegunungan Ararat.” Pada Kejadian 7:24 sama dengan yang terdapat pada Kejadian 8:3, kedua ayat ini menjelaskan bahwa air air bah surut setelah 150 hari.
            Adapun argumentasi nubuatan dapat dilihat dengan membandingkan aayat-ayat seperti di bawah ini. Misalnya seperti dalam Daniel 9:27, yang menjelaskan periode penganiayaan Israel dimulai di pertengahan masa ketujuh puluh tujuh itumasa atau tiga setengah hari pada masa Daniel 9:24-25), lamanya juga disebut sebagai satu masa dan dua masa dan setengah masa. Sedangkan pada Wahyu 14:4-7, membicarakan penganiayaan di bawah pemerintahan yang sama selama 42 bulan (tiga setengah tahun). Dan Wahyu 12:13-14, membicarakan peristiwa yang sama dengan menyatakan waktu yang sama juga dijelaskan sebagai 1260 hari.
            Jadi jelas bahwa pernyataan nubuatan Daniel di atas bahwa istilah “masa” mengacu pada tahun, sedangkan 1 tahun sama dengan 360 hari dan 1 bulan sama dengan 30 hari.

Peritiwa Dalam Nubuatan
            Sebagaimana sudah dikemukakan Daniel 9:24-27 pada dasarnya berisikan nubuatan tentang pemulihan Yerusalem. Menurut nubuatan ini, waktu yang diperlukan untuk itu adalah tujuh pulu kali tujuh masa yang terbagi menjadi tiga periode.

Peride 7X7 dan 62X7 Masa
            Pada periode pertama dan kedua, yakni periode tujukali tujuh dan enam puluh dua kali tujuh masa, dengan penuh kesulitan Yerusalem dipulihkan dan dibangun kembali sampai kepada kedatangan raja yang diurapi (9:25). Permulaan dari seluruh periode tujuh puluh kali tujuh masa ini telah ditetapkan secara pasti yaitu dari saat Firman (sk) itu keluar, yakni bahwa Yerusalem akan dipulihka dan dibangun kembali (ay.25) akhir peiode 69 kali tujuh masa akan ditandai dengan penebasan Mesias sebagai raja Israel (ay. 25). Sesudah itu Yerusalem akan dihancurkan oleh pengikut raja lain yang akan datang (ay. 26).

Periode 1X7 Masa
            Sesudah dua peristiwa ini, kita dibawa ke periode akhir yaitu periode yang ketujuh puluh kali tuju tahun atau tujuh tahun terakhir. Periode ketiga ini merupakan masa yang sukar, karena adanya Perjanjian yang memberatkan dengan raja kedua (9:27).
            Peermulaan periode ini ditandai dengan perjanjian perdamaian yang kokoh antara raja yang akan datang dengan bagsa Yahudi (ay. 27). Ditengah-tengah masa ke 70 kalitujuh ini raja ini membatalkan perjanjian damai itu, dan juga akan menyebabkan Israel berhenti menyembah Allah dan mengalami kesengsaran yang dahsyat. Ini merupakan atu masa murka Allah yang berakhir di akhir masa ke 70 itu (ay. 27).
            Ketika masa ke 70 yang dahsyat itu berakhir, muncullah suatu masa baru bagi Israel (lih. Dan. 2:24), yaitu masa berkat besar yang tak ada bandingnya dalam sejarah manusia yang manapun (ay. 24).

Penggenapan Nubuatan Daniel
            Berdasarkan Daniel 9:25, permulaan tujuhpuluh tujuh kali masa terjadi ketika firman yang berisikan pemulihan Israel dan Yerusalem Keluar:
“Maka ketahuilah dan pahamilah: dari saat firman itu keluar, yakni bahwa Yerusalem akan dipulihkan dan dibangun kembali, sampai pada kedatangan seorang yang diurapi, seorang raja, ada tujuh kali tujuh masa; dan enam puluh dua kali tujuh masa lamanya kota itu akan dibangun kembali dengan tanah lapang dan paritnya, tetapi di tengah-tengah kesulitan. “

            Dalam Alkitab terdapat empat surat keputusan atau SK yang dikeluarkan oleh pemerintahan Persia mengenai Israel. Pertama, SK Raja Koresh kepada Ezra pada tahun 538 SM sebagaimana tertulis dalam 2 Tawarikh 36:22-23 tertulis
“22. Pada tahun pertama zaman Koresh, raja negeri Persia, TUHAN menggerakkan hati Koresh, raja Persia itu untuk menggenapkan firman yang diucapkan oleh Yeremia, sehingga disiarkan di seluruh kerajaan Koresh secara lisan dan tulisan pengumuman ini:
36:23 "Beginilah perintah Koresh, raja Persia: Segala kerajaan di bumi telah dikaruniakan kepadaku oleh TUHAN, Allah semesta langit. Ia menugaskan aku untuk mendirikan rumah bagi-Nya di Yerusalem, yang terletak di Yehuda. Siapa di antara kamu termasuk umat-Nya, TUHAN, Allahnya, menyertainya, dan biarlah ia berangkat pulang!" (Band. Ezra 1:1-3; 5:13)

            Kedua, SK yang dikeluarkan oleh Raja Darius I (522-486 SM) pada tahun 520 SM sebagaimana tertulis dalam Ezra 6:1,6-12).
1Sesudah itu atas perintah raja Darius diadakanlah penyelidikan di perbendaharaan di Babel, di tempat naskah-naskah disimpan….
"Oleh sebab itu, hai Tatnai, bupati daerah seberang sungai Efrat, dan Syetar-Boznai serta rekan-rekanmu, para punggawa daerah seberang sungai Efrat, hendaklah kamu menjauhkan diri dari sana. 6:7 Biarkanlah pekerjaan membangun rumah Allah itu. Bupati dan para tua-tua orang Yahudi boleh membangun rumah Allah itu di tempatnya yang semula. 6:8 Lagipula telah dikeluarkan perintah olehku tentang apa yang harus kamu perbuat terhadap para tua-tua orang Yahudi mengenai pembangunan rumah Allah itu, yakni dari pada penghasilan kerajaan, dari pada upeti daerah seberang sungai Efrat, haruslah dengan seksama dan dengan tidak bertangguh diberi biaya kepada orang-orang itu. 6:9 Dan apa yang diperlukan, yakni lembu jantan muda, domba jantan, anak domba untuk korban bakaran bagi Allah semesta langit, juga gandum, garam, anggur dan minyak, menurut petunjuk para imam yang di Yerusalem, semuanya itu harus diberikan kepada mereka hari demi hari tanpa kelalaian, 6:10 supaya mereka selalu mempersembahkan korban yang menyenangkan kepada Allah semesta langit dan mendoakan raja serta anak-anaknya. 6:11 Selanjutnya telah dikeluarkan perintah olehku, supaya setiap orang yang melanggar keputusan ini, akan dicabut sebatang tiang dari rumahnya, untuk menyulakannya pada ujung tiang itu dan supaya rumahnya dijadikan reruntuhan oleh karena hal itu. 6:12 Maka Allah, yang sudah membuat nama-Nya diam di sana, biarlah Ia merobohkan setiap raja dan setiap bangsa, yang mengacungkan tangan untuk melanggar keputusan ini dan membinasakan rumah Allah yang di Yerusalem itu. Aku, Darius, yang mengeluarkan perintah ini. Hendaklah itu dilakukan dengan seksama." (Ez. 6:1,6-12)

            Ketiga, SK yang dikeluarkan oleh Raja Artahasta (464-424) pada tahun 457 SM sebagaimana tertulis dalam Ezra 7:11-26
“7:11. Inilah salinan surat, yang diberikan raja Artahsasta kepada Ezra, imam dan ahli kitab itu, yang ahli dalam perkataan segala perintah dan ketetapan TUHAN bagi orang Israel:…”(Ez. 7:11)

            Keempat, SK Raja Artahsasta yang dikeluarkan pada tahub 445 SM sebagaimana tertukis dalam Nehemia 2:1-8:
2:1. Pada bulan Nisan tahun kedua puluh pemerintahan raja Artahsasta, ketika menjadi tugasku untuk menyediakan anggur, aku mengangkat anggur dan menyampaikannya kepada raja. Karena aku kelihatan sedih, yang memang belum pernah terjadi di hadapan raja,
2:2 bertanyalah ia kepadaku: "Mengapa mukamu muram, walaupun engkau tidak sakit? Engkau tentu sedih hati..."

            Dari keempat SK yang ada, Sk yang diberikan Artahsasta kepada Nehemia meliputi bukan saja pembangunan Bait Allah tapi juga kota. SK ini merupakan suatu ijin baru yang cocok dengan nubuatan. Hal ini menjadi permulaan perhitungan tahun nubuatan dalam Daniel 9:24-27.
            Berdasarkan Nehemia 2:1-8, SK Artahsasta ini keluar pada bulan Nisan, tahun kedua puluh pemerintahan Raja Artahsasta. Di dalam sejarahnya, ini terjadi pada tanggal 14 Maret 445 SM. Tanggal ini merupakan permulaan periode tujuh puluh kali tuuh masa untuk memulihkan Yerusalem dan Israel.
            Sejak tanggal ini sampai kedatangan Mesias terdapat kurun waktu slama enampulus Sembilan kali tujuh masa. Jika dinyatakan dalam satuan hari, ini berarti waktu selama 173880 hari, yakni 69X7X360. Akhir dari periode ini, yakni kedatangan seorang yang diurapi, tepatnya trjadi pada tanggal 6 April 32 M. dalam sejarah, hari ini merupakan prosesi kemenangan Yesus masuk Yerusalem (Luk. 19:28-40). Namun akhir periode  kedua mesias itu ditebasdan Yerusalem dihancurkan (70 M).
            Penggenapan nubiatan dalam periode ketiga, yakni masa satu kali tujuh masa belum terjadi. Ada selang waktu antara dua periode pertama dengan peride ketiga. Masa selang ini merupakan masa utuk bangsa-bangsa non Israel. Tidak diketahui berapa lama selang waktu itu, namun masa selang ini berakhir ketika periode ketiga untuk Israel/Yerusalem dimulai, yakni periode satu kali tujuh masa yang ditandai dengan kedatanga raja yang kedua tadi (Dan. 9:26). Lihat Chart ke-4 (Nubuatan 70 masa Daniel)  untuk menjelaskan konsep ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar