Entri Populer

Selasa, 03 Mei 2016

ESKATOLOGI IV



BAB IV
NUBUAT-NUBUAT TENTANG MASA KINI

            Sejarah wahyu Allah berkembang melalui masa-masa yang berurutan. Waktu untuk masa tertentu berbeda debgab wahyu untuk masa lainnya. Tuhan Yesus, misalnya, membicarakan zaman bagsa-bangsa atau “times of the Gentiles” (Luk. 21:24) yang tentunya berbeda dari masa Israel (Kis. 1:7; 1 Tes. 5:1), juga tentang suatu masa baru dengan cirri-cirikhusus yang belum dinyatakan sebelumnya (Mat. 24:9-31). Rasul Yohanes berbicara perihal masa torat dam masa anugerah (Yoh. 1:17). Ia juga menubuatka suatu masa yang seribu tahun lamanya dan mengaitkan masa itu dengan pemerintahan Kristus sebagai raja di atas segala raja, di mana gereja sebagai mempelai perempuan-Nya akan memerintah bersama dengan Dia (Why. 20:1-6). Dalam Lukas 1:31-33 malaiat menystsksn dengan versi lain pernyataan Yihanes, bahwa Yesus Kristus akan duduk di takhta Daud dan memerintah atas keluarga Yakub. Sesudah itu ada juga pernyataan tentang sorga baru dan dunia baru yang bersifat kekal (Yes. 65:17; 68:22; 2 Pet. 3:13; Why. 21:1).
            Rasul Paulus juga memperlihatkan adanya kontras yang jelas antara zaman lampau dan zaman sekarang ini (Ibr. 1:1-2; Ef. 3:5; Kol. 1:26; Rom. 12:2; Gal. 1:4). Ada hari-hari terakhir Israel (Yes. 2:1-5), ada juga hari—hari terakhir gereja (2 Tim. 3:1-5). Jadi, program Allah itu ternyata terbagi-bagi dalam beberpa periode atau masa, dan masa kini memiliki program Ilahi tersendiri. Istilah teologi yang sering dipakai untuk mengganti masa ialah kata dispensasi atau “dispensations”

Pertautan Kristus Dengan Zaman dan Maza
            Penyelidikan mendalam terhadap ayat-ayat Firman Allah menunjukkan bahwa Kristus menjadi pusat rencana Allah disetiap periode itu. Alkitab menyatakan bahwa Kristus itu adalah Raja segala zaman (1 Tim. 1:17). Di dalam Kristuslah segala masa itu ditetapkan (Ibr. 1:2), dan pusat dari semuanya adalah pekerjaan salib-Nya bagi dosa dunia ini (Ibr. 9:26). Di nas lain ditemukan penjelasan tentang Kristus, yang sebelum dunia diciptakan telah disediakan Allah bagi kemuliaan kita ( 1Kor. 2:7). Juga dinyatakan bahwa sebelum permulaan zaman Allah telah berjanji untuk memberikan pengharapan akan hidup yang keka; yang tersedia di dalam Kristus (Tit. 1:2). Sedangkan dalam kitab Roma, Rasul Paulus menyatakan bahwa Tuhan Yesus Kristus merupupakan pernyataan rahasia yang didiamkan berbad-abad lamanya (Rm. 16:25). Jadi zaman ialah periode-periode waktu di dalam mana Allah menyatakan tujuan ilahi0-Nya, dan program yang kesemuanya berpusat kepada Yesus Kristus.

Keunikan Zaman Ini
            Zaman ini berbeda dengan zaman sebelumnya.perbedaan ini bisa dilihat dari ketujuh fakta yang ad. Pertama, pada zaman silam Kristus masih dinantikan, tetapi pada zaman ini ia sudah datang, mati, dikuburkan, dibangkitkan, dan kini duduk di sebelahkanan Allah Napa, kedua, Roh Kudus yang zaman lampau turun hanya kepada orang-orang tertentu untuk memenuhi mereka dengan kuasa bag tugas tertentu, dalam zaman ini Roh Kudus berdiam dalam semua orang percaya. Ketiga, pada zaman lampau kabar baik yang diploklamirkan dilihat sebagai sesuatu yang akan datang, namun di masa kini kabar baik itu dilihat sebagai sesuatu yang sudah terjadi. Keempat, wahyu di zaman lampau tidak komplit, tetapi zaman ini sudah komplit karena Kristus sudah datang menyatakan Bapa. Kelima, zaman ini ditandai dengan sikap antagonistic terhadap Allah dan Mesias-Nya, maka dinamakan zaman yang jahat, suatu panggilan yang tidak diberikan bagi zaman terdahulu. Keenam, zaman ini tentunya berada di bawah dominasi Setan dan kaki tangannya dengan cara yang unik dan luar biasa. Ketujuh, bangsa Israel telah disingkirkan sebagai sarana khusus rencana Allah, sehingga penggenapan perjnjian-perjanjian kepadanya dapat dipenuhi dalam zaman ini.

Tujuan Ilahi Bagi Zaman ini
            Pada zaman Perjanjian Lama di aman tujuan bagi Israel dinyatakan, Allah megikatkan diri-Nya sendiri dalam perjanjian untuk mencapai tujuannya itu. Jadi, penggenapan pasti akan dipenuhi. Namun demikian, sesudah penutupan masa itu tujuan perjanjian itu belum dipenuhi, oleh karena penolakan Israel atas Mesias, Juruslamat itu, oleh karena itu, sesudah penyaliban Yesus Kristus, Allah menetapkan program baru-Nya, bukan untuk menggagalkan janji-janji-Nya kepada umat yang lama, tetapi untuk menjalankan rencana-Nya bagi pemberkatan manusia diseluruh bumi.
Program baru ini merupakam suatu mystery, yaitu “sarana Ilahi” yang belum dinayatakan sebelumnya. Sesudah penolakan Israel secara resmi, program ini dinubuatkan oleh Tuhan Yesus Kristus bertempat di ruang atas yang disebut “pengajaran ruang ata” atau “Upper Room discourses,” yang tercatat dalam Yohanes 13-16. Program ini diinaguraikan oleh Roh Tuhan Yesus pada hari Pentakosta.
            Dalam kongres di Yerusalem, Rasul Petrus mengumumkan ahwa “sejak semula Allah menunjukkan rahmat-Nya kepada bangsa-bangsa, yaitu dengan memilih suatu umat dari atara menerka bagi nama-Nya” (Kis. 15:14). Pilihan inilah yang telah menetapkan program baru, program zaman ini, yang umat-Nya disebut tubuh Kristus (Ef. 1:22-23), mempelai perempuan (ef. 5:25-27, 32) carang-carang dari pokok anggur yang benar (Yoh. 15:1), domba-domba yang digemabalakan-Nya (Yoh. 10:7-27), bangunan di mana Kristus menjadi batu penjuru (Ef. 2:19-22; 1 Pet. 2:5), imamat yang rajani di mana Kristus menjadi Imam Besar (I Pet. 2:5-9), ciptaan baru di mana Kristus adalah kepala dan uah sulung (1 Kor. 15:45).
            Tujuan program baru ini ialah untuk memberitakan Injil keselamatan, “supaya pada masa yang akan datang Ia menunjukkan kepada kita kekayaan kasih karunia-Nya yang melimpah-limpah sesuai dengan kebaikan-Nya terhadap kita dalam Kristus Yesus” (Ef. 2:7). Tujuan panggilan kita atau pilihan Allah terhadap gereja-Nya adalah untuk menyatakan anugerah Allah yang tidak terbatas itu (Mat. 28:16-20; Mrk. 16:15-16; Luk. 24:44-48; Yoh. 20:21; Kis. 1:8). Masa ini disebut masa anugerah atau masa gereja.

Sifat-Sifat Zaman Ini
            Keistimewaan zaman ini, yakni masa antara kedatangan Yesus pertama kali dan kedatangan kedua kali, yang membedakannya dari zaman-zaman lainnya terletak pada sifat misterinya dan kondisi gereja diakhir zaman.

Misteri
            Menurut firman Allah zaman sekarang ini memiliki sifat rahasia atau “mysterion” (Kol. 1:26). Rasul Paulus menjelaskan hal tersebut dalam Kolose 1:24-27
1:24 Sekarang aku bersukacita bahwa aku boleh menderita karena kamu, dan menggenapkan dalam dagingku apa yang kurang pada penderitaan Kristus, untuk tubuh-Nya, yaitu jemaat.
1:25 Aku telah menjadi pelayan jemaat itu sesuai dengan tugas yang dipercayakan Allah kepadaku untuk meneruskan firman-Nya dengan sepenuhnya kepada kamu,
1:26 yaitu rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad dan dari turunan ke turunan, tetapi yang sekarang dinyatakan kepada orang-orang kudus-Nya.
1:27 Kepada mereka Allah mau memberitahukan, betapa kaya dan mulianya rahasia itu di antara bangsa-bangsa lain, yaitu: Kristus ada di tengah-tengah kamu, Kristus yang adalah pengharapan akan kemuliaan!

            Maksud kata rahasia disini dijelaskan dalam ayat 26 sebagai sesuatu yang belum diberitahukan Allah pada zaman-zaman terdahulu, sehingga tidak diketahui, tetapi sekarang dinyatakan oleh Allah (Lihat juga Rm. 16:25,26; 1 Kor. 2:7 dan Rf. 3:5-9).
            Di dalam Efesus 3:9 dinyatakam “rahasia yang telah berabad-abad tersebunyi di dalam Allah, yang menciptakan segala sesuatu.” Sebanyak 26 dan 27 kali penggunaan istilah “mysterion” ini dalam Perjanjian Baru terkandung pengertian khusus, yaitu berhungungan dengan zaman ini. Jadi, penggunaan Alkitab akan istilah misteri ini mengacu kepada “tujuan ilahi atau program Allah, yang ada di dalam diri-Nya, tetapi yang tidak dapat atau tidak akan pernah dapat diketahui kecuali Allah sendiri yang menyingkapkannya; ini tidak diketahui dalam zaman-zaman lainnya, tetapi kini dapat diketahui karena penyataan-Nya’ (Pentacost, D.J., Things To Come, Grand Rapids; Zondervan Publishing House, 1958, p, 134). Inilah wahyu baru Perjanjian Baru yang melengkapi wahyu Perjanjian Lama.
            Perlu dicatat bahwa kerajaan rahasia ini tidak dapat disamakan dengan Kerajaan Millenium, yang dinubuatkan secara jelas dalam Perjanjian Lama; juga kerajaan rahasia ini tidak sama dengan kerjaan rohani, karena kerajaan rohani hanya terdiri dari individu-individu yang diselamatkan, dilahirkan kembali, di mana kelahiran baru itulah syarat kewarganegaraannya, sedangkan kerjaan rahasia ini terdiri dari orang-orang yang diselamatkan maupun yang belum diselamatkan (gandum dan lalang, ikan baik dan buruk); kerjaan rahasia ini juga tidak bisa disamakan dengan kerajaan kekal karena rahasiaini juga terbatas oleh waktu interadven saja; kerjaan rahasia ini tidak sama dengan gereja, karena kerajaan rahasia melebihi gereja, namun kerena terbatas waktu, maka ia meliputi segala pengakuan zaman ini.
            Pokok lain yang perlu dicatat adalah mengenai Kerjaan Allah dan kerjaan sorga kedua istilah ini tidak sama artinya namun dipakai bergantian, perbedaannnya bisa diketahui dari pemakaian istilah itu. Kedua ungkapan di atas digunakan secara beregantian untuk menyatakan ketiga jenis kerajaan yang akan datang. Jadi di sampan kita harus berhati-hati agar tidak mencampur pengertian ketiga kerajaan di atas tadi, kitapun harus mewaspadai agar tidak memberikan kedua ungkapan di atas definisi mutlak. Konteks sajalah yang menentukan arti yang hendak dinyatakan oleh masing-masing ungkapan di atas.

Kondisi Gereja di Akhir Zaman
            Adalah suatu kekeliruan besar apabila ada sementara orang berpendapat bahwa gereja dan dunia ini aka berangsur-angsur menjadi baik dan akhirnya mencapai kemenangna total di bumi ini (Postmillenialism). Keliru apabila ada yang menganggap bahwa Injil itu akan berangsur-angsur meresapi manusia di seluruh dunia ini membawa mereka semuanya di kaki Kristus.
            Tanda-tanda gereja akan berakhir. Haruslah dikatakan bahwa aspek ini dari gereja agak dilalaikan, dan banyak penafsir berpendapat bahwa yang penting ialah menantikan kedatangan Kristus dan bukannya gejala-gejala pengangkatan gereja. Ini memag dapat dimengerti karena memang banyak peristiwa dahsyat yang terjadi sebelum kedatangan Kristus kedua kali seperti yang digariskan dalam Matius 24-25 dan Wahyu 6-18. Dan karena peristiwa-peristiwa dahsyat ini brlaku bukannya terhadap gereja (Why. 3:10), maka hal-hal itu bukanlah berhubungan dengan pengangkatan gereja. Ada setidak-tidaknya dua hal yang bisa diperhatikan untuk mengetahui bahwa kedatangan Yesus Kristus sudah dekat.
            Ternyata bahwa peristiwa-peristiwa yang terjadi sebelum kedatangan Kristus kedua kali akan mulai dipersiapkan dan mulai meningkat. Apabila aspek-aspek peristiwa-peristiwa itu mulai berserakan, berarti kedatangan Kristus kedus kali sudah dekat dan ini berarti pengangkatan gereja (Rapture) sudah lebih dekat lagi. Peristiwa-peritiwa dunia seperti zionisme, serangan terhadap Israel dari utara (Rusia, Iran, dan Afganistan), serngan dari selatan (Libia Cs), serangan ari 10 ner\gara barat (10 negara MEE), dan serangan dari Timur, kemurkaan besar (KTT Islam), merupakan gejala-gejala yang sudah jelas tentang sudah dekatnya kedatangan Kristus kedua kali.
            Tingkat kemurtadan dari ajaran-ajaran Alkirab semakin meningkat. Hal ini mulai nampak. Sejarah dapat dilihat dalam tekanan popularitas organisatorisdi abat III oleh kaisar Constantine, pemnyangkalan kedatangan Kristus kedua kali di abad pertengahan ((Middle Ages), penyangkalan keselamatan ke\arena anugerah saja dan penekanana kepada geraja dan upacara-upacara sebagai medium keselamatan. Abad ke-15 mulai mengembalikan gereja kepada Alkitab, namun penyimpangan segera merajarela juga, karena periode Enlightment atau pencerahan, yang meninggalkan akal manusia di satu sisi dan pengalaman mistik di sisi lain.
            Kemudian muncul dengan dahsyat liberalism dan neo-ortodoxy paada permulaan abad ke-20. Penyimpangan dan keraguaan yang nampak terhadap Alkitab sebagai wahyu Allah yang diilhamkan oleh Allah yang diilhamkan tanpa sala. Kelahiran TUhan Yesus dari perawan Maria mulaia disaangkal dan dipertanyakan terus menerus dan dinyatakan sebagai hal yang tidak terlalu penting. Keilahian Kristus dikurangi sehingga menjadi hanya kualitas ilahi dan buaknnya keberadaan Ilahi. Kebangkitan aKristus hanhya dianggap sebagai kebangkitan sriptual (alegori dan bukan kebangkitan  dari kubur secara literal. Asas penghakiman terakhir mulai diraguakn dan sorga serta neraka dianggap hanya sebagai lambang saja. Kasih Allah ditekankan secara berlebihan dan digunakan sebagai dasar bahwa penghakiman-Nya tidak mungkin dilaksanakan. Disampaing itu pada pertengahan abad ke-20 tumbuh berbagai bidat “Cults” yang bergerak di dalam gereja. Semua hal ini adalah tanda yang parallel dengan yang dinyatakan dalam periode satu kali tujuh masa (Masa Tribulasi) menjelang kedatangan Kristus kedua kali. Dan cirri-ciri penyimpangan ini telah dinubuatkan oleh rasul Paulus dalam 1 Timotius 4:1-3 dan juga oleh Rasul Petrus dalam 2 Petrus 2:1-3, 10,12,13,14,15,18,9,22.
            Di samping suasana amoral, penyangkalan pribadi dan pekerjaan Yesus Kristu, terdapat juga kesuaman yang tidak terhingga dalam gereja seperti yang dikatakan kepada jemaat Laodikia dalam Wahyu 3:15-16. Rasul Paulus juga menngingatkan kita agar menyadari keberadaan  dari nabi-nabi palsu (2 Tim. 3:1-5). Pernyataan-pernyataan Alkitab ini parallel dengan deskripsi penyimpangan yang terjadi di abad ini. Lihat Chart ke-5 dan ke-6 berikut ini untuk lebih menjelaskan konsep ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar