BAB IV
NUBUAT-NUBUAT TENTANG MASA KINI
Sejarah wahyu Allah berkembang
melalui masa-masa yang berurutan. Waktu untuk masa tertentu berbeda debgab
wahyu untuk masa lainnya. Tuhan Yesus, misalnya, membicarakan zaman
bagsa-bangsa atau “times of the Gentiles” (Luk. 21:24) yang tentunya berbeda
dari masa Israel (Kis. 1:7; 1 Tes. 5:1), juga tentang suatu masa baru dengan
cirri-cirikhusus yang belum dinyatakan sebelumnya (Mat. 24:9-31). Rasul Yohanes
berbicara perihal masa torat dam masa anugerah (Yoh. 1:17). Ia juga menubuatka
suatu masa yang seribu tahun lamanya dan mengaitkan masa itu dengan
pemerintahan Kristus sebagai raja di atas segala raja, di mana gereja sebagai
mempelai perempuan-Nya akan memerintah bersama dengan Dia (Why. 20:1-6). Dalam
Lukas 1:31-33 malaiat menystsksn dengan versi lain pernyataan Yihanes, bahwa
Yesus Kristus akan duduk di takhta Daud dan memerintah atas keluarga Yakub.
Sesudah itu ada juga pernyataan tentang sorga baru dan dunia baru yang bersifat
kekal (Yes. 65:17; 68:22; 2 Pet. 3:13; Why. 21:1).
Rasul Paulus juga memperlihatkan
adanya kontras yang jelas antara zaman lampau dan zaman sekarang ini (Ibr.
1:1-2; Ef. 3:5; Kol. 1:26; Rom. 12:2; Gal. 1:4). Ada hari-hari terakhir Israel
(Yes. 2:1-5), ada juga hari—hari terakhir gereja (2 Tim. 3:1-5). Jadi, program
Allah itu ternyata terbagi-bagi dalam beberpa periode atau masa, dan masa kini
memiliki program Ilahi tersendiri. Istilah teologi yang sering dipakai untuk
mengganti masa ialah kata dispensasi atau “dispensations”
Pertautan Kristus Dengan Zaman dan Maza
Penyelidikan mendalam terhadap
ayat-ayat Firman Allah menunjukkan bahwa Kristus menjadi pusat rencana Allah
disetiap periode itu. Alkitab menyatakan bahwa Kristus itu adalah Raja segala
zaman (1 Tim. 1:17). Di dalam Kristuslah segala masa itu ditetapkan (Ibr. 1:2),
dan pusat dari semuanya adalah pekerjaan salib-Nya bagi dosa dunia ini (Ibr.
9:26). Di nas lain ditemukan penjelasan tentang Kristus, yang sebelum dunia
diciptakan telah disediakan Allah bagi kemuliaan kita ( 1Kor. 2:7). Juga
dinyatakan bahwa sebelum permulaan zaman Allah telah berjanji untuk memberikan
pengharapan akan hidup yang keka; yang tersedia di dalam Kristus (Tit. 1:2).
Sedangkan dalam kitab Roma, Rasul Paulus menyatakan bahwa Tuhan Yesus Kristus
merupupakan pernyataan rahasia yang didiamkan berbad-abad lamanya (Rm. 16:25).
Jadi zaman ialah periode-periode waktu di dalam mana Allah menyatakan tujuan
ilahi0-Nya, dan program yang kesemuanya berpusat kepada Yesus Kristus.
Keunikan Zaman Ini
Zaman ini berbeda dengan zaman
sebelumnya.perbedaan ini bisa dilihat dari ketujuh fakta yang ad. Pertama, pada
zaman silam Kristus masih dinantikan, tetapi pada zaman ini ia sudah datang,
mati, dikuburkan, dibangkitkan, dan kini duduk di sebelahkanan Allah Napa,
kedua, Roh Kudus yang zaman lampau turun hanya kepada orang-orang tertentu
untuk memenuhi mereka dengan kuasa bag tugas tertentu, dalam zaman ini Roh
Kudus berdiam dalam semua orang percaya. Ketiga, pada zaman lampau kabar baik
yang diploklamirkan dilihat sebagai sesuatu yang akan datang, namun di masa
kini kabar baik itu dilihat sebagai sesuatu yang sudah terjadi. Keempat, wahyu
di zaman lampau tidak komplit, tetapi zaman ini sudah komplit karena Kristus
sudah datang menyatakan Bapa. Kelima, zaman ini ditandai dengan sikap antagonistic
terhadap Allah dan Mesias-Nya, maka dinamakan zaman yang jahat, suatu panggilan
yang tidak diberikan bagi zaman terdahulu. Keenam, zaman ini tentunya berada di
bawah dominasi Setan dan kaki tangannya dengan cara yang unik dan luar biasa.
Ketujuh, bangsa Israel telah disingkirkan sebagai sarana khusus rencana Allah,
sehingga penggenapan perjnjian-perjanjian kepadanya dapat dipenuhi dalam zaman
ini.
Tujuan Ilahi Bagi Zaman ini
Pada zaman Perjanjian Lama di aman
tujuan bagi Israel dinyatakan, Allah megikatkan diri-Nya sendiri dalam
perjanjian untuk mencapai tujuannya itu. Jadi, penggenapan pasti akan dipenuhi.
Namun demikian, sesudah penutupan masa itu tujuan perjanjian itu belum
dipenuhi, oleh karena penolakan Israel atas Mesias, Juruslamat itu, oleh karena
itu, sesudah penyaliban Yesus Kristus, Allah menetapkan program baru-Nya, bukan
untuk menggagalkan janji-janji-Nya kepada umat yang lama, tetapi untuk
menjalankan rencana-Nya bagi pemberkatan manusia diseluruh bumi.
Program
baru ini merupakam suatu mystery, yaitu “sarana Ilahi” yang belum dinayatakan
sebelumnya. Sesudah penolakan Israel secara resmi, program ini dinubuatkan oleh
Tuhan Yesus Kristus bertempat di ruang atas yang disebut “pengajaran ruang ata”
atau “Upper Room discourses,” yang tercatat dalam Yohanes 13-16. Program ini
diinaguraikan oleh Roh Tuhan Yesus pada hari Pentakosta.
Dalam kongres di Yerusalem, Rasul
Petrus mengumumkan ahwa “sejak semula Allah menunjukkan rahmat-Nya kepada
bangsa-bangsa, yaitu dengan memilih suatu umat dari atara menerka bagi
nama-Nya” (Kis. 15:14). Pilihan inilah yang telah menetapkan program baru,
program zaman ini, yang umat-Nya disebut tubuh Kristus (Ef. 1:22-23), mempelai
perempuan (ef. 5:25-27, 32) carang-carang dari pokok anggur yang benar (Yoh.
15:1), domba-domba yang digemabalakan-Nya (Yoh. 10:7-27), bangunan di mana
Kristus menjadi batu penjuru (Ef. 2:19-22; 1 Pet. 2:5), imamat yang rajani di
mana Kristus menjadi Imam Besar (I Pet. 2:5-9), ciptaan baru di mana Kristus
adalah kepala dan uah sulung (1 Kor. 15:45).
Tujuan program baru ini ialah untuk
memberitakan Injil keselamatan, “supaya pada masa yang akan datang Ia
menunjukkan kepada kita kekayaan kasih karunia-Nya yang melimpah-limpah sesuai
dengan kebaikan-Nya terhadap kita dalam Kristus Yesus” (Ef. 2:7). Tujuan
panggilan kita atau pilihan Allah terhadap gereja-Nya adalah untuk menyatakan
anugerah Allah yang tidak terbatas itu (Mat. 28:16-20; Mrk. 16:15-16; Luk.
24:44-48; Yoh. 20:21; Kis. 1:8). Masa ini disebut masa anugerah atau masa
gereja.
Sifat-Sifat Zaman Ini
Keistimewaan zaman ini, yakni masa
antara kedatangan Yesus pertama kali dan kedatangan kedua kali, yang
membedakannya dari zaman-zaman lainnya terletak pada sifat misterinya dan
kondisi gereja diakhir zaman.
Misteri
Menurut firman Allah zaman sekarang
ini memiliki sifat rahasia atau “mysterion” (Kol. 1:26). Rasul Paulus
menjelaskan hal tersebut dalam Kolose 1:24-27
1:24 Sekarang
aku bersukacita bahwa aku boleh menderita karena kamu, dan menggenapkan dalam
dagingku apa yang kurang pada penderitaan Kristus, untuk tubuh-Nya, yaitu
jemaat.
1:25 Aku telah
menjadi pelayan jemaat itu sesuai dengan tugas yang dipercayakan Allah kepadaku
untuk meneruskan firman-Nya dengan sepenuhnya kepada kamu,
1:26 yaitu
rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad dan dari turunan ke turunan, tetapi
yang sekarang dinyatakan kepada orang-orang kudus-Nya.
1:27 Kepada
mereka Allah mau memberitahukan, betapa kaya dan mulianya rahasia itu di antara
bangsa-bangsa lain, yaitu: Kristus ada di tengah-tengah kamu, Kristus yang
adalah pengharapan akan kemuliaan!
Maksud kata rahasia disini
dijelaskan dalam ayat 26 sebagai sesuatu yang belum diberitahukan Allah pada
zaman-zaman terdahulu, sehingga tidak diketahui, tetapi sekarang dinyatakan
oleh Allah (Lihat juga Rm. 16:25,26; 1 Kor. 2:7 dan Rf. 3:5-9).
Di dalam Efesus 3:9 dinyatakam
“rahasia yang telah berabad-abad tersebunyi di dalam Allah, yang menciptakan
segala sesuatu.” Sebanyak 26 dan 27 kali penggunaan istilah “mysterion” ini
dalam Perjanjian Baru terkandung pengertian khusus, yaitu berhungungan dengan
zaman ini. Jadi, penggunaan Alkitab akan istilah misteri ini mengacu kepada
“tujuan ilahi atau program Allah, yang ada di dalam diri-Nya, tetapi yang tidak
dapat atau tidak akan pernah dapat diketahui kecuali Allah sendiri yang
menyingkapkannya; ini tidak diketahui dalam zaman-zaman lainnya, tetapi kini
dapat diketahui karena penyataan-Nya’ (Pentacost, D.J., Things To Come, Grand
Rapids; Zondervan Publishing House, 1958, p, 134). Inilah wahyu baru Perjanjian
Baru yang melengkapi wahyu Perjanjian Lama.
Perlu dicatat bahwa kerajaan rahasia
ini tidak dapat disamakan dengan Kerajaan Millenium, yang dinubuatkan secara
jelas dalam Perjanjian Lama; juga kerajaan rahasia ini tidak sama dengan
kerjaan rohani, karena kerajaan rohani hanya terdiri dari individu-individu
yang diselamatkan, dilahirkan kembali, di mana kelahiran baru itulah syarat
kewarganegaraannya, sedangkan kerjaan rahasia ini terdiri dari orang-orang yang
diselamatkan maupun yang belum diselamatkan (gandum dan lalang, ikan baik dan
buruk); kerjaan rahasia ini juga tidak bisa disamakan dengan kerajaan kekal
karena rahasiaini juga terbatas oleh waktu interadven saja; kerjaan rahasia ini
tidak sama dengan gereja, karena kerajaan rahasia melebihi gereja, namun kerena
terbatas waktu, maka ia meliputi segala pengakuan zaman ini.
Pokok lain yang perlu dicatat adalah
mengenai Kerjaan Allah dan kerjaan sorga kedua istilah ini tidak sama artinya
namun dipakai bergantian, perbedaannnya bisa diketahui dari pemakaian istilah
itu. Kedua ungkapan di atas digunakan secara beregantian untuk menyatakan
ketiga jenis kerajaan yang akan datang. Jadi di sampan kita harus berhati-hati
agar tidak mencampur pengertian ketiga kerajaan di atas tadi, kitapun harus
mewaspadai agar tidak memberikan kedua ungkapan di atas definisi mutlak.
Konteks sajalah yang menentukan arti yang hendak dinyatakan oleh masing-masing
ungkapan di atas.
Kondisi Gereja di Akhir Zaman
Adalah suatu kekeliruan besar
apabila ada sementara orang berpendapat bahwa gereja dan dunia ini aka
berangsur-angsur menjadi baik dan akhirnya mencapai kemenangna total di bumi
ini (Postmillenialism). Keliru apabila ada yang menganggap bahwa Injil itu akan
berangsur-angsur meresapi manusia di seluruh dunia ini membawa mereka semuanya
di kaki Kristus.
Tanda-tanda gereja akan berakhir.
Haruslah dikatakan bahwa aspek ini dari gereja agak dilalaikan, dan banyak
penafsir berpendapat bahwa yang penting ialah menantikan kedatangan Kristus dan
bukannya gejala-gejala pengangkatan gereja. Ini memag dapat dimengerti karena
memang banyak peristiwa dahsyat yang terjadi sebelum kedatangan Kristus kedua
kali seperti yang digariskan dalam Matius 24-25 dan Wahyu 6-18. Dan karena
peristiwa-peristiwa dahsyat ini brlaku bukannya terhadap gereja (Why. 3:10),
maka hal-hal itu bukanlah berhubungan dengan pengangkatan gereja. Ada
setidak-tidaknya dua hal yang bisa diperhatikan untuk mengetahui bahwa
kedatangan Yesus Kristus sudah dekat.
Ternyata bahwa peristiwa-peristiwa
yang terjadi sebelum kedatangan Kristus kedua kali akan mulai dipersiapkan dan
mulai meningkat. Apabila aspek-aspek peristiwa-peristiwa itu mulai berserakan,
berarti kedatangan Kristus kedus kali sudah dekat dan ini berarti pengangkatan
gereja (Rapture) sudah lebih dekat lagi. Peristiwa-peritiwa dunia seperti
zionisme, serangan terhadap Israel dari utara (Rusia, Iran, dan Afganistan),
serngan dari selatan (Libia Cs), serangan ari 10 ner\gara barat (10 negara
MEE), dan serangan dari Timur, kemurkaan besar (KTT Islam), merupakan
gejala-gejala yang sudah jelas tentang sudah dekatnya kedatangan Kristus kedua
kali.
Tingkat kemurtadan dari
ajaran-ajaran Alkirab semakin meningkat. Hal ini mulai nampak. Sejarah dapat
dilihat dalam tekanan popularitas organisatorisdi abat III oleh kaisar
Constantine, pemnyangkalan kedatangan Kristus kedua kali di abad pertengahan
((Middle Ages), penyangkalan keselamatan ke\arena anugerah saja dan penekanana
kepada geraja dan upacara-upacara sebagai medium keselamatan. Abad ke-15 mulai
mengembalikan gereja kepada Alkitab, namun penyimpangan segera merajarela juga,
karena periode Enlightment atau pencerahan, yang meninggalkan akal manusia di
satu sisi dan pengalaman mistik di sisi lain.
Kemudian muncul dengan dahsyat
liberalism dan neo-ortodoxy paada permulaan abad ke-20. Penyimpangan dan
keraguaan yang nampak terhadap Alkitab sebagai wahyu Allah yang diilhamkan oleh
Allah yang diilhamkan tanpa sala. Kelahiran TUhan Yesus dari perawan Maria
mulaia disaangkal dan dipertanyakan terus menerus dan dinyatakan sebagai hal
yang tidak terlalu penting. Keilahian Kristus dikurangi sehingga menjadi hanya
kualitas ilahi dan buaknnya keberadaan Ilahi. Kebangkitan aKristus hanhya
dianggap sebagai kebangkitan sriptual (alegori dan bukan kebangkitan dari kubur secara literal. Asas penghakiman
terakhir mulai diraguakn dan sorga serta neraka dianggap hanya sebagai lambang
saja. Kasih Allah ditekankan secara berlebihan dan digunakan sebagai dasar
bahwa penghakiman-Nya tidak mungkin dilaksanakan. Disampaing itu pada
pertengahan abad ke-20 tumbuh berbagai bidat “Cults” yang bergerak di dalam
gereja. Semua hal ini adalah tanda yang parallel dengan yang dinyatakan dalam
periode satu kali tujuh masa (Masa Tribulasi) menjelang kedatangan Kristus
kedua kali. Dan cirri-ciri penyimpangan ini telah dinubuatkan oleh rasul Paulus
dalam 1 Timotius 4:1-3 dan juga oleh Rasul Petrus dalam 2 Petrus 2:1-3,
10,12,13,14,15,18,9,22.
Di samping suasana amoral,
penyangkalan pribadi dan pekerjaan Yesus Kristu, terdapat juga kesuaman yang
tidak terhingga dalam gereja seperti yang dikatakan kepada jemaat Laodikia
dalam Wahyu 3:15-16. Rasul Paulus juga menngingatkan kita agar menyadari
keberadaan dari nabi-nabi palsu (2 Tim.
3:1-5). Pernyataan-pernyataan Alkitab ini parallel dengan deskripsi
penyimpangan yang terjadi di abad ini. Lihat Chart ke-5 dan ke-6 berikut ini
untuk lebih menjelaskan konsep ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar