Entri Populer

Selasa, 03 Mei 2016

ESKATOLOGI VIII



BAB VIII.

PENGADILAN-PENGADILAN

DI MASA DATANG


BAB VIII
PENGADILAN-PENGADILAN DI MASA DATANG
Ada suatu ketika di masa datang di mana semua orang dihakimi oleh Allah. Pemazmur menubuatkan
“… Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan bangsa-bangsa dengan kesetiaan-Nya” (Maz 96:13).
Demikian juga tertulis dalam Ibrani 9:27-28
27 Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi, 28 demikian pula Kristus hanya satu kali saja mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka, yang menantikan Dia.
Walvoord berkata bahwa, “Dalam sejarah doktrin, orang telah berusaha menggabungkan semua penghakiman akhir ke dalam suatu penghakiman besar.” Namun jika kita meneliti seluruh teks Alkitab mengenai pokok ini secara saksama, nampak jelas bahwa kesimpulan demikian tidak sesuai dengan pernyataan Firman Allah. Memang benar bahwa Kristus adalah satu-satunya hakim atas semua orag dan dalam semua pengadilan, tetapi substansi, waktu, dan tujuan setiap peradilan itu berbeda pada setiap kelompok.
Berdasarkan catatan Alkitab, terdapat lima macam pengadilan. Kelimanya adalah pengadilan terhadap orang-orang percaya, pengadilan terhadap Israel, pengadilan terhadap bangsa-bangsa, pengadilan terhadap para malaikat yang jatuh, dan pengadilan di Takhta putih Besar.

PENGADILAN ORANG-ORANG PERCAYA
            Di dalam 2 Korintus 5:10 dinyatakan bahwa orang percaya akan dibawa sesudah pengangkatan gereja ke depan “Kursi pengadilan atau Bema Kristus.” Pengadilan ini hanya berlaku bagi orang percaya saja.
“10 Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat” (2 Kor 5:10).
            Ada tiga lukisan dalam Perjanjian Baru yang menyatakan prinsip pengadilan itu. Pertama, lukisan pengadilan, yang menyatakan sebagai pertanggungjawaban kepada Allah. Ini dinyakan oleh Raul Paulus dalam Roma 14:12,”… setiap orang di antara kita akan memberi pertanggungjawaban tentang dirinya sendiri kepada Allah.
            Kedua, lukisan gedung yang digunakan untuk menyatakan prinsip penilaian di dalam pengadilan (1 Kor 3:11-15).Yang menjadi fondasi bangunan itu ialah Yesus Kristus, Penyelamat orang-orang beriman, dan mereka harus membangun di atas fondasi itu (ay 11). Aka ada pengujian dengan api yang akhirnya membuktikan corak pekerjaan tiap Anak Tuhan. Mereka yang perbuatannya tetap akan menerima pahala tersebut sedangkan mereka yang perbuatan dan pekerjaannya hangus dimakan api, pastilah kehilangan pahala (ay 13), meskipun tetap selamat oleh karena mereka merupakan anak-anak Allah (ay 14-15).
            Itulah sebabnya pembangunan harus menggunakan bahan atau materi yang terbaik seperti emas, perak, dan batu permata. Ini berarti harus berkualitas tinggi (dibungkus kemuliaan Allah) dan kuantitasnya juga harus baik. Janganlah kiranya materi yang digunakan terbuat dari kayu, rumput,kering, atau jerami, yakni hal-hal yang mudah dimakan api. Perbuatan orang Kristen haruslah ditinjau dari segi keabadiannya atau yang bernilai kekal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar