BAB
VIII.
PENGADILAN-PENGADILAN
DI
MASA DATANG
BAB VIII
PENGADILAN-PENGADILAN
DI MASA DATANG
Ada
suatu ketika di masa datang di mana semua orang dihakimi oleh Allah. Pemazmur
menubuatkan
“…
Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan
bangsa-bangsa dengan kesetiaan-Nya” (Maz 96:13).
Demikian
juga tertulis dalam Ibrani 9:27-28
27
Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan
sesudah itu dihakimi, 28 demikian pula Kristus hanya satu kali saja mengorbankan
diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia akan menyatakan
diri-Nya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan
kepada mereka, yang menantikan Dia.
Walvoord berkata bahwa, “Dalam sejarah
doktrin, orang telah berusaha menggabungkan semua penghakiman akhir ke dalam
suatu penghakiman besar.” Namun jika kita meneliti seluruh teks Alkitab
mengenai pokok ini secara saksama, nampak jelas bahwa kesimpulan demikian tidak
sesuai dengan pernyataan Firman Allah. Memang benar bahwa Kristus adalah
satu-satunya hakim atas semua orag dan dalam semua pengadilan, tetapi
substansi, waktu, dan tujuan setiap peradilan itu berbeda pada setiap kelompok.
Berdasarkan catatan Alkitab, terdapat
lima macam pengadilan. Kelimanya adalah pengadilan terhadap orang-orang
percaya, pengadilan terhadap Israel, pengadilan terhadap bangsa-bangsa,
pengadilan terhadap para malaikat yang jatuh, dan pengadilan di Takhta putih
Besar.
PENGADILAN
ORANG-ORANG PERCAYA
Di dalam 2 Korintus 5:10 dinyatakan
bahwa orang percaya akan dibawa sesudah pengangkatan gereja ke depan “Kursi
pengadilan atau Bema Kristus.” Pengadilan ini hanya berlaku bagi orang percaya
saja.
“10
Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang
memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam
hidupnya ini, baik ataupun jahat” (2 Kor 5:10).
Ada tiga lukisan dalam Perjanjian
Baru yang menyatakan prinsip pengadilan itu. Pertama, lukisan pengadilan, yang
menyatakan sebagai pertanggungjawaban kepada Allah. Ini dinyakan oleh Raul
Paulus dalam Roma 14:12,”… setiap orang di antara kita akan memberi
pertanggungjawaban tentang dirinya sendiri kepada Allah.
Kedua, lukisan gedung yang digunakan
untuk menyatakan prinsip penilaian di dalam pengadilan (1 Kor 3:11-15).Yang
menjadi fondasi bangunan itu ialah Yesus Kristus, Penyelamat orang-orang
beriman, dan mereka harus membangun di atas fondasi itu (ay 11). Aka ada
pengujian dengan api yang akhirnya membuktikan corak pekerjaan tiap Anak Tuhan.
Mereka yang perbuatannya tetap akan menerima pahala tersebut sedangkan mereka
yang perbuatan dan pekerjaannya hangus dimakan api, pastilah kehilangan pahala
(ay 13), meskipun tetap selamat oleh karena mereka merupakan anak-anak Allah
(ay 14-15).
Itulah sebabnya pembangunan harus
menggunakan bahan atau materi yang terbaik seperti emas, perak, dan batu
permata. Ini berarti harus berkualitas tinggi (dibungkus kemuliaan Allah) dan
kuantitasnya juga harus baik. Janganlah kiranya materi yang digunakan terbuat dari
kayu, rumput,kering, atau jerami, yakni hal-hal yang mudah dimakan api.
Perbuatan orang Kristen haruslah ditinjau dari segi keabadiannya atau yang
bernilai kekal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar